Hai, kembali lagi dengan saya. Kali ini kita akan melanjutkan pembahasan pembuatan animasi yang mana melanjutkan prinsip kemarin.
1.
Slow In and Slow Out (Gerakan lanjutan dan
penumpukan)
Pada saat suatu gerakan akan
dimulai, kita bisa menempatkan gambar lebih banyak pada awal pose, satu atau
dua di tengah dan beberapa gambar di akhir pose. Gambar yang lebih sedikit
membuat gerakan lebih cepat dan gambar yang lebih banyak membuat gerakan
menjadi lambat.
Slow-ins dan slow-outs akan
memperhalus gerakan, membuatnya kelihatan lebih hidup. Untuk adegan yang lucu,
kita bisa menghilangkan nenerapan gerakan slow-out atau slow-ins untuk
menggambarkan keterkejutan atau kekagetan.
2.
Arc (Gerakan
melengkung)
Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh
pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti
pola/jalur (maya) yang disebutArcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak
secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti
suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola).
Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/
robotik yang cenderung patah-patah.
3.
Secondary Action (Gerakan Pendukung)
Secondary action adalah
gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya
sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk
menjadi “pusat perhatian” sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari
gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikanemphasizeuntuk
memperkuat gerakan utama.
1. Animasi yang menggunakan prinsip Slow In and Slow Out
-
Storyboard
2. Animasi yang menggunakan prinsip Arc
-
Storyboard
3. Animasi
yang menggunakan prinsip Secondary Action
-
Storyboard
Posting Komentar
0 Komentar